Selasa, 19 Juli 2022

Terowongan Hendrik

 Terowongan Kereta Api Hendrik Kalipucang - Pangandaran

Mulut Terowongan Hendrik sisi timur

    Terowongan Hendrik terletak di Dusun Empangsari Rt 02 Rw 06 Desa Kalipucang, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat Indoneia. 
    Nama Hendrik diambil dari nama suami ratu Wilhelmina, yakni Heinrich Wladimir Albrecht Ernst of Mecklenburg-Schwerin, yang menjadi pangeran Belanda pada tahun 1901-1934. Terowongan ini dikenal oleh masyarakat dengan nama terowongan Cikacepit, dikarenakan posisinya yang diapit oleh dua bukit. Terowongan ini berada di jalur kereta api Banjar – Cijulang. 
    Hasil pertanian yang melimpah di Priangan tenggara dan lembah Parigi merupakan salah satu pertimbangan dibalik pembangunan jalur kereta api Banjar – Cijulang. Di kawasan tersebut, banyak padi hasil panen petani yang sudah disimpan lebih dari enam tahun karena kesulitan dalam pengangkutan ke luar daerah.
    Kondisi Terowongan Hendrik saat ini sudah usang termakan usia, Bekas jalur Kereta yang melintasi Terowongan Hendrik oleh Masyarakat sekitar digunakan sebagai jalan lintas Desa antara Desa Kalipucang dengan Desa Pamotan, sekalipun jalannya tidak terawat sama sekali dikala musim penghujan sudah dipastikan jalannya becek dan licin, tapi semua itu tidak membuat jalan ini menjadi sepi yang melintasinya, jalan ini kesehariannya tetap ramai di lewati masyarakat yang jalan kaki, yang menggunakan kendaraan roda dua, bahkan tidak sedikit kendaraan roda empatpun melintasi jalan ini.

    Mayoritas Anak-anak Warga Dusun Empangsari Rt 01, 02, 03 Rw 06 Desa Kalipucang bersekolah ke SD N 4 Pamotan yang berlokasi di Dusun Pamotan Rt 01 Rw 03 Desa Pamotan, jalan ini adalah jalan alternatif bagi anak-anak menuju sekolah mereka, satu hal yang menggelitik disaat musim penghujan, jalan ini di pastikan becek dan licin namun semua itu tidak membuat kendor anak-anak untuk berangkat ke sekolah, walaupun sepatu dan pakai seragam mereka selalu kotor karena jalan yang di lewati berlumpur dan berair, ada sebagian anak yang punya inisiatif agar sepatu mereka tidak basah dan kotor, mereka lepas sepatunya saat mau melintasi jalan tersebut, cuman yang disayangkan sepatu yang di lepas bukannya di tenteng tapi malah mereka ikat jadi satu lalu mereka kalungkan ke leher, maksud hati ingin terhindar dari kotor yang ada malah makin kotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALUR LINTAS PANTAI PANGANDARAN

  Jelang Liburan Lebaran, Jalur Lintas Pantai Pangandaran Jadi Daya Tarik 28 Maret 2023, 15:47 WIB SALAH satu spot jalur lintas pantai Panga...