Jumat, 29 Juli 2022

Gunung Parang Pangandaran

 

Gunung Parang Pangandaran Menjadi

 Saksi Pertarungan Dua Pengawal

 yang Memperebutkan Pusaka Raja

 Galuh Ajisaka


Budayawan Pangandaran Didin Jentreng
Budayawan Pangandaran Didin Jentreng 

Sebagai daerah Pariwisata dengan keberagaman budaya, Kabupaten Pangandaran menyimpan deretan sejarah cerita kerajaan Galuh.

Salah satu bukti adanya kehidupan bersejarah di Pangandaran dengan adanya Gunung Parang di Dusun dan Desa Jasasri, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Budayawan asal Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran Didin atau akrab disebut Didin Jentreng menerangkan sedikit sejarah gunun Parang.

Menurutnya, gunung Parang adalah salah satu gunung yang dipuncak atasnya terdapat maqom bersejarah.

"Posisi makam tersebut posisi kepalanga saling berlawanan kalo dalam bahasa Sunda, patunjang-tunjang," Kata Didin pada priangantimurnews. Minggu, 21 Maret 2021.

Lanjutnya kata Didin, kedua maqom tersebut diantarnya, Dora dan Sambada. Mereka berdua wafat bersama setelah melakukan pertempuran yang memperebutkan pusaka Raja Galuh Medangkamulyan bernama Ajisaka.

Karena Raja Galuh Medangkamulyan Ajisaka mempunyai dua pengawal yang militan diantaranya bernama Semabada dan Dora

Singkat cerita, Raja Ajisaka mengutus Sembada agar membuka sebuah perkampungan dan diamanatkan sebuah pusaka.

Saat penyerahan pusaka tersebut Ajisaka berkata kepada Sembada untuk menjaga pusaka tersebut dan tidak boleh jatuh ketangan siapa pun.

"Suatu harinya Raja Ajisaka tiba-tiba teringat kepada pusaka yang dititipkan kepada Sembada, dan langsung mengutus Dora untuk menemui Sambada dan membawa pusaka Raja Ajisaka," kata Didin.

Setelah menemui Sembada, lalu Dora menyampaikan amanat yang diberikan Raja Ajisaka agar membawa pusaka yang dititipkan.

Namun, karena Sembada memegang teguh amanah Raja Ajisaka supaya tidak diberikan kepada siapapun pusaka titipan Raj Ajisaka.

Disisi lain Dora memiliki pemikiran yang sama dengan Sembada yang menyatakan tidak akan pulang sebelum membawa pusaka yang dititipkan kepada Sembada.

Pertaturangan pun terjadi antara Dora dan Sembada, karena pertarungan keduanya sama-sam kuat pada akhirnta mereka meninggal bersama-sama.

Kedua petarung Sembada dan Dora dimakamkan di atas gunung Parang.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALUR LINTAS PANTAI PANGANDARAN

  Jelang Liburan Lebaran, Jalur Lintas Pantai Pangandaran Jadi Daya Tarik 28 Maret 2023, 15:47 WIB SALAH satu spot jalur lintas pantai Panga...